Hanya Warna Ungu (Cerpen)

Rabu, 21 Oktober 2015

Hanya Warna Ungu

Fina adalah seorang anak perempuan yang menyukai warna ungu, dan hampir semua yang ia miliki berwarna ungu. Fina mendapatkan julukan “Purple Girl” yang artinya gadis ungu. Fina hanya mempunyai baju berwarna ungu, sebenarnya Fina punya baju berwarna selain ungu tapi Fina jarang memakainya dan hanya memakai baju yang berwarna ungu.“Ma, aku berangkat dulu ya!” kata Fina. Lagi-lagi Fina memakai seragam ungu, padahal jadwal seragamnya hari ini adalah biru. Fina selain tidak suka semua warna kecuali ungu, tetap saja Fina paling tidak suka dengan warna biru.
“Fina, kamu tidak memakai seragam berwarna biru?” tanya Mama.
“Tidak mah, aku hanya suka warna ungu dan tidak suka warna biru,” jawab Fina.
“Tapi meskipun kamu tidak suka warna biru, bukan berarti kamu tidak memakainya,” Mama menasihatinya.
Fina terlihat sedikit marah.
“Ya sudah, tidak apa,” kata Mama menyesal dengan perkataannya tadi.
“Thank you mah, good bye!” kata Fina senang sambil menyalimi tangan Mama.
Hari ini, Fina diantar sekolah oleh Papanya menggunakan mobil.
“Fina, kok pakai seragam ungu?” tanya Papa bingung.
“Aku tidak suka warna biru, Papa!” jawab Fina.
Lalu mobil Fina melaju cepat. Sesampainya di sekolah.
“Loh, Fina, kok kamu pakai seragam ungu sih?” tanya Fonsa sahabat Fina kaget.
“Tidak usah tanya begitu,” jawab Fina kesal dengan pertanyaan itu, dari mulai Mama, Papa, dan Fonsa mempertanyakan pertanyaan yang sama kepada Fina.
Setelah jam pulang berbunyi, Fina sudah dijemput oleh Mama dan Papa menggunakan mobil. Fina pun menuju ke mobil.
“Fina, kita jalan-jalan ke mall dulu ya!” kata Mama.
“Asyiik,” Fina senang.
Sesampainya di mall.
“Ayo kita ke toko sepatu!” kata Mama.
Lalu mereka menuju ka toko sepatu. Di sana Fina melihat berbagai macam warna sepatu, Fina paling tertarik dengan yang berwarna ungu dan bermodel seperti sepatu dansa.
“Yang itu!” Fina menunjukkan sepatu yang ia inginkan kepada Mama.
Setelah itu, Fina mencoba memakai sepatu itu agar Mama mengetahui sepatu itu pas atau tidak untuk Fina. Ternyata sepatu itu kecil.
“Ada sepatu seperti ini yang berukuran besar tidak?” tanya Mama ke salah satu pegawai toko sepatu.
“Ada, tapi warnanya biru,” jawab pegawai toko sepatu.
Lalu Ibu menyodorkan sepatu yang dimaksud pegawai toko sepatu itu kepada Fina, sepatunya persis seperti yang ungu yang dipilih Fina, hanya warnanya biru dan ukurannya pas untuk kaki Fina.
Fina menolak. “Ya sudah, padahal ini bagus, Mama beli saja lalu nanti diberikan kepada Fonsa,” kata Papa.
“Jangan pa, nanti uangnya rugi!” kata Fina.
“Ya sudah, kamu mau sepatu ini kan?” tanya Mama. Fina tidak punya pilihan lain, Fina memakai sepatu itu di sekolah pada keesokan harinya.
“Fin, sepatu kamu bagus banget, pengen deh!” puji Fonsa.
“Bagus banget, fin!” puji teman Fina yang lain.
Pujian untuk sepatu Fina semakin banyak terdengar oleh Fina. Mulai saat itu Fina tidak akan memilih warna lagi, menurutnya dari sekarang, semua warna adalah warna favoritnya.
Cerpen Karangan: Jauza Athifah Hanun

0 komentar:

Posting Komentar